Jangka Sorong

Jangka Sorong: Bagian, Fungsi, Cara Menggunakan & Menghitung

Pengertian Jangka Sorong

Jangka sorong, atau yang juga dikenal sebagai caliper, adalah sebuah alat ukur yang digunakan dalam bidang teknik untuk mengukur jarak antara dua sisi simetris dari sebuah objek dengan tingkat presisi yang tinggi. Alat ini bisa digunakan untuk mengukur diameter dalam dan luar, serta kedalaman suatu objek.

Jangka sorong tersedia dalam berbagai jenis, termasuk manual dan digital, dan setiap jenis memiliki cara kerja yang sedikit berbeda. Namun, prinsip dasarnya tetap sama: alat ini mengukur jarak dengan cara menggeser salah satu sisi (atau rahang) alat ini untuk menyesuaikan dengan objek yang diukur.

Tingkat presisi jangka sorong biasanya mencapai 0.01 cm atau 0.1 mm, membuatnya ideal untuk pekerjaan yang membutuhkan akurasi tinggi, seperti dalam industri pembuatan mesin, perancangan produk, dan laboratorium ilmiah.

Jangka sorong terdiri dari beberapa bagian utama, termasuk rahang tetap, rahang geser, skala utama, skala nonius atau vernier, dan baut pengunci. Setiap bagian memiliki fungsi tertentu yang membantu dalam pengukuran.

Rahang tetap dan geser digunakan untuk memegang objek yang diukur, sedangkan skala utama dan vernier digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Baut pengunci berguna untuk menjaga rahang tetap di tempatnya selama proses pengukuran.

Pemahaman yang baik tentang cara kerja dan bagaimana menggunakan jangka sorong dengan tepat sangat penting untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan presisi. Meski tampak rumit, dengan sedikit latihan, penggunaan jangka sorong dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam berbagai bidang.

Sejarah Jangka Sorong

Sejarah alat ukur yang kita kenal hari ini sebagai jangka sorong dimulai ribuan tahun yang lalu. Di berbagai peradaban kuno, telah ditemukan alat ukur yang mirip dengan jangka sorong, menunjukkan bahwa kebutuhan untuk pengukuran presisi sudah ada sejak lama.

Baca Juga  Pengertian Water Level Control dan Kelebihannya

Namun, bentuk modern dari jangka sorong yang kita kenal dan gunakan saat ini dapat ditelusuri kembali ke abad ke-17. Pierre Vernier, seorang matematikawan dan astronom dari Prancis, dikenal karena penemuannya pada tahun 1631 yang dikenal sebagai skala Vernier. Skala Vernier adalah prinsip dasar dari jangka sorong yang kita gunakan hari ini. Skala ini memungkinkan pembacaan ukuran yang lebih presisi daripada yang dapat diberikan oleh skala pengukuran biasa.

Dalam dua abad berikutnya, berbagai peningkatan dan modifikasi dilakukan pada desain awal jangka sorong, termasuk penambahan baut pengunci dan skala kedalaman. Seiring perkembangan teknologi, jangka sorong digital pun mulai muncul di pertengahan abad ke-20, yang menawarkan pembacaan digital langsung dari pengukuran, membuatnya lebih mudah dibaca dan mengurangi kemungkinan kesalahan pembacaan.

Hingga saat ini, jangka sorong, baik manual maupun digital, masih digunakan secara luas di berbagai bidang industri, dari teknik mesin hingga perhiasan, untuk pengukuran yang akurat dan presisi. Dengan pemahaman yang baik tentang sejarah dan cara kerja alat ini, kita dapat lebih menghargai pentingnya jangka sorong dalam banyak aspek kehidupan kita sehari-hari.

Bagian-Bagian Jangka Sorong

Jangka sorong terdiri dari beberapa bagian penting yang masing-masing memiliki fungsi khusus. Berikut adalah bagian-bagian utama dari jangka sorong:

img youtube
  1. Rahang Luar(jaws for external): Rahang luar terdiri dari rahang geser dan rahang tetap. Rahang ini digunakan untuk mengukur dimensi luar dari suatu objek, seperti diameter, lebar, atau panjang.
  2. Rahang Dalam(jaws for internal): Rahang dalam, sama seperti rahang luar, terdiri dari rahang geser dan rahang tetap. Fungsinya adalah untuk mengukur dimensi dalam, seperti diameter lubang atau celah.
  3. Skala Utama (main scale): Skala utama adalah skala panjang yang terletak di tengah-tengah jangka sorong. Skala ini biasanya dinyatakan dalam satuan cm atau inci dan digunakan untuk menunjukkan hasil pengukuran yang kasar atau utama.
  4. Skala Nonius atau Vernier: Skala ini lebih pendek dan terletak pada rahang geser. Skala nonius digunakan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat dan presisi. Nilai pada skala nonius biasanya ditambahkan ke pembacaan skala utama untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih tepat.
  5. Baut Pengunci (locking screw): Baut pengunci digunakan untuk mengunci posisi rahang, baik rahang dalam maupun luar, setelah objek diletakkan di antaranya. Ini memastikan bahwa objek tetap pada posisinya dan skala tidak bergerak selama proses pengukuran.
  6. Batang Kedalaman (depth measuring probe): Bagian ini adalah batang panjang yang biasanya terletak di bawah skala utama. Batang kedalaman digunakan untuk mengukur kedalaman lubang atau celah.
Baca Juga  Jelaskan Prinsip Kerja Ph Meter Secara Umum

Masing-masing bagian dari jangka sorong memainkan peran penting dalam proses pengukuran. Pemahaman yang baik tentang setiap bagian dan fungsinya akan sangat membantu dalam mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan presisi.

Cara Menggunakan dan Membaca Jangka Sorong

Menggunakan jangka sorong mungkin tampak rumit pada awalnya, tetapi dengan latihan dan pemahaman yang baik tentang bagaimana alat ini bekerja, prosesnya menjadi lebih mudah. Berikut adalah cara dasar untuk menggunakan dan membaca jangka sorong:

Cara Menggunakan Jangka Sorong

  1. Kalibrasi: Sebelum mulai menggunakan jangka sorong, pastikan bahwa skala utama dan skala nonius menunjukkan angka nol saat rahang atas dan bawah sepenuhnya tertutup. Ini penting untuk memastikan tidak ada kesalahan pengukuran, atau biasa dikenal dengan istilah zero error.
  2. Menyiapkan Jangka Sorong: Kendurkan baut pengunci dan geser rahang ke posisi di mana benda yang ingin diukur bisa dengan mudah diletakkan di antara dua rahang.
  3. Penempatan Objek: Tempatkan benda yang akan diukur di antara rahang atas dan rahang bawah. Pastikan benda berada dalam posisi yang benar dan stabil.
  4. Pengukuran: Geser rahang geser ke arah rahang tetap hingga benda yang diukur dengan sempurna diapit oleh kedua rahang. Kencangkan baut pengunci untuk memastikan bahwa benda tetap pada posisinya dan skala tidak bergerak selama proses pengukuran.
Baca Juga  Flow Meter : Jenis Dan Fungsi

Cara Membaca Jangka Sorong

Membaca hasil pengukuran pada jangka sorong melibatkan pembacaan skala utama dan skala nonius:

  1. Baca Skala Utama: Nilai yang terbaca di skala utama adalah angka sebelum garis nonius atau vernier.
  2. Baca Skala Nonius: Nilai yang ditambahkan ke skala utama adalah angka pada skala nonius yang berhimpit tepat dengan skala utama.
  3. Total Pengukuran: Penjumlahan angka dari skala utama dan skala nonius akan memberikan hasil akhir pengukuran.

Berlatihlah menggunakan jangka sorong dan membaca hasil pengukurannya secara rutin. Dengan pemahaman dan pengalaman, penggunaan jangka sorong menjadi lebih mudah dan dapat memberikan hasil pengukuran yang akurat dan presisi.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *