Non Destructive Test

Non Destructive Test (NDT) : Pengertian, Metode, Jenis dan Keuntungan

Mengenal Lebih Dekat Dengan Non Destructive Test

Pernahkah Anda mendengar kata Non Destructive Test. Anda yang belajar tentang pengujian aneka peralatan, pelaku usaha inspeksi, insinyur, dan yang lainnya,  pasti pernah mendengar akan istilah yang kerap kali disingkat jadi NDT tersebut. Jika belum pernah, atau ingin mengenal lebih dalam tentang pengujian yang tidak merusak ini, maka ini akan jadi ulasan yang tepat untuk Anda.

Apa itu Non Destructive Test

Sebelum membahas lebih dalam tentang Non Destructive Test, ada baiknya jika Anda mengenal terlebih dahulu apa itu Non Destructive Test. Biasa dikenal dengan pengujian tanpa kerusakan atau yang kerap kali disingkat jadi NTD ini tidak lain sebuah aktifitas tes, atau juga pengujian, pada sebuah objek baik material, rangka mesin, rangka pipa atau yang lainnya. Tujuannya tidak lain, guna mengetahui secara lebih jelas tentang kondisi mesin juga untuk mengetahui isi kandungan dan juga komposisi yang ada di dalam objek pengujian itu sendiri. Apakah kondisi dari objek tersebut dalam kondisi retak, rusak, hancur, atau bahkan terjadi ketidak sinambungan objek atau juga hal lainnya yang mungkin akan terjadi.

Adapun teknik pengujian secara terstruktur ini, tentunya dilakukan untuk memperoleh informasi tentang pengujian secara baik, tanpa merusak objek yang sedang diuji itu sendiri. Jadi pada dasarnya, sistem pengujian ini sengaja dilakukan guna menjamin bahwa material atau objek yang sedang di test tersebut, tetap dalam kondisi aman. Pastinya belum melewati batas toleransi kerusakan material yang ada.

Metode dalam melakukan Non Destructive Test

Adapun metode Non Destructive Test, sendiri terdiri atas beberapa sistem pengujian, antara lain :

  1. Pengujian Emisi Akustik / AE

Ini adalah teknik NTD pasir, yang hanya mengandalkan sistem pendeteksian sinyal ultrasound, yang nantinya dipancarkan pada retakan aktif yang ada di bawah beban. Sensor ini yang nantinya tersebar di permukaan benda, untuk mendeteksi AE. Bahkan bisa juga dilakukan untuk mendeteksi AE, dari partisipasi, di area yang menderita tekanan berlebih, sebelum terjadinya retakan.

  1. Pengujian Elektromagnetik / ET

Adapun metode ini sendiri menggunakan arus listrik atau juga medan magnet, yang nantinya diinjeksikan pada bagian yang konduktif. Dalam hal ini ada 3 jenis pengujian elektromagnetik yang umum dilakukan, mulai dari Pengujian Arus Eddy, Pengukuran Medan Arus Bolak-Balik / ACFM, dan juga Pengujian Medan Jarak Jauh / RFT.

  1. Ground Penetrating radar / GPR

Ground Penetrating Radar atau yang kerap disebut dengan Georadar ini, adalah salah satu metoda NDT geofisika yang nantinya pengiriman gelombang sinyal, melalui permukaan material atau juga struktur bawah permukaan yang ada. seperti air, tanah atau bahkan es.

  1. Metode Pengujian Laser / LM

Untuk pengujian laser ini sendiri akan dibagi jenis 3 kategori, yaitu holografik, untuk mendeteksi perubahan di permukaan material yang mengalami tekanan berupa panas atau getaran.

Lalu ada juga profilometer laser, untuk mendeteksi korosi, lubang atau juga erosi serta retakan. Dengan cara mendeteksi perubahan yang ada di permukaan gambar, 3D.

Yang ketiga adalah laser shearography, untuk membuat gambar sebelum dan sesudah permukaan diberi tekanan.

  1. Pengujian kebocoran / LT

Dalam hal ini, metode pengujian akan dibagi jadi 4 bagian. Yang pertama pengujian kebocoran gelembung, untuk mendeteksi kebocoran gas, dari benda uji yang berbentuk gelembung. yang kedua adalah pengujian perubahan tekanan, untuk memantau benda uji, dan mengetes tekanan atau vacum, selama rentan waktu yangs udah ditentukan. Yang ketiga adalah penggunaan dioda halogen, untuk menemukan kebocoran, terkecuali untuk kasus gas pelacak berbasis halogen yang dicampur dengan unit deteksi dioda halogen. Sedangkan yang keempat adalah pengujian spektrometer massa, untuk mendeteksi setiap perubahan yang ada dalam sampel udara, guna mendeteksi adanya kebocoran.

  1. Vibration Analysis / VA

Proses ini akan dilakukan dengan menggunakan sensor, yang mampu mengukur tanda getaran dari mesin yang sedang berputar. Tujuannya tidak lain untuk mengetahui dan menilai kondisi peralatan itu sendiri.

  1. Pengujian inframerah / Termal / IRT

Atau juga dikenal dengan istilah inframerah / termografi, didalamnya terdapat sensor yang mampu menentukan panjang glombang cahaya inframerah, yang berhasil dipancarkan dari sebuah permukaan benda. Hal tersebut dilakukan untuk menilai kondisi gelombang tersebut.

  1. Pengujian ultrasonic / UT

Seperti namanya pengujian ini akan menggunakan transmisi suara frekuensi tinggi, ke dalam materi yang ada untuk melakukan interaksi dengan aneka macam fitur yang ada di dalamnya. Adapun pengujian ini sendiri akan dilakukan dengan beberapa cara, seperti Pulsa Echo / PE, Through Transmission / TT dan juga Time of Flight Diffraction / ToFD.

Baca Juga  Time of Flight Diffraction (TOFD): Pengertian, Sejarah dan Cara Kerja

Jenis-jenis Non Destructive Test

Berikut ini adalah beberapa jenis Non Destructive Test, yang digunakan. Dimana masing-masing jenis NDT dapat digunakan untuk jenis kerusakan tertentu, antara lain :

  1. Radiography Test

Ini adalah suatu jenis tes yang menggunakan atau mempergunakan sinar X atau juga sinar gamma, yang dapat menembus ke hampir semua jenis logam, terkecuali timbal serta beberapa material padat lainnya. Hingga membuat jenis tes yang satu ini mampu mengungkap cacat atau juga tidak sesuainya hal-hal tertentu dari balik dinding berbahan metal atau yang lainnya.

  1. Magnetic Particle Inspection

Adapun pengujian yang satu ini digunakan guna mendeteksi adanya cacat yang ada di kawasan permukaan atau sedikit di bawah permukaan. Terutama pada benda yang mempunyai sifat ferromagnetik, atau mempunyai sifat kemagnetan yang tinggi.

  1. Dye Penetrant

Atau disebut juga dengan Dye Penetrant, adalah jenis pengawasan yang dilakukan untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya crack yang ada di weld atau hasil ulasan. Umumnya pengetesan ini dilakukan dan dilaksanakan dalam waktu singkat.

  1. Ultrasonic Flaw Detector

Jenis yang satu ini, mampu memanfaatkan perambatan gelombang ultrasonic yang akan dikeluarkan oleh transduser yang ada pada benda. Untuk nantinya ditangkap oleh receiver. Berikutnya gelombang tersebut akan diterima serta diukur intensitasnya, waktu rambat / resonansi yang terjadi.

  1. Vacuum Test

Ini adalah sistem pengujian yang nantinya dilakukan pada jalur yang sudah dilas sebelumnya. Tujuannya tidak lain, guna mendeteksi adanya kebocoran atau juga crack. Biasanya dilakukan pada pelat datar dan bukan pada pipa.

  1. Holiday Detector

Ini adalah alat yang berfungsi untuk mendeteksi adanya porositas atau juga lubang, yang ada pada sebuah material. Misalnya saja pada pengelasan pipa, yang permukaannya tidak rata. Dimana ada kalanya teknik tersebut membuat sebuah celah kosong. Sedangkan Holiday Detector sendiri, akan mendeteksi ada atau tidaknya celah kosong tersebut.

Baca Juga  Radiographic Testing (RT) - Inspeksi NDT

Keuntungan menggunakan non destructive test

Jika membahas tentang Non Destructive Test, pastinya akan ada keuntungan yang akan didapat. Tepatnya ada beberapa keuntungan yang akan didapat, yaitu Anda akan lebih mudah mengetahui berbagai macam kerusakan, yang ada pada objek yang sedang diuji, tanpa harus merusak benda itu sendiri.

Jadi jika ada kerusakan, Anda dapat langsung menanggulanginya, untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah. Bayangkan ketika Anda tidak menggunakan metode Non Destructive Test, selain kesulitan menemukan penyebab kerusakan, juga sulit untuk mencari teknik penanganan yang tepat, juga membuat  sistem perbaikan, dan budget yang dikeluarkan nantinya jauh lebih besar.