Blasting

Pengertian Blasting Dan Jenis Sesuai Karakteristik Juga Kegunaan

Definisi Blasting Secara Umum

Blasting adalah sebuah proses yang digunakan untuk membersihkan permukaan material, seperti plat. Proses ini dilakukan dengan menggunakan sistem penyemprotan udara bertekanan tinggi dan berbagai media seperti es kering, pasir, serbuk kaca, air, dan lainnya sebagai alat pembersihannya.

Teknik ini sangat efektif dalam menghilangkan kontaminan yang ada di permukaan material, termasuk karat, tanah, minyak, cat, garam, dan berbagai substansi lainnya.

Penerapan teknik blasting sangat luas dalam dunia teknik. Ini termasuk, namun tidak terbatas pada, pemeliharaan sistem pipa, pembuatan kapal, perawatan peralatan atau mesin fluida, dan banyak lagi.

Setelah memahami definisi blasting secara umum, berikutnya kita akan membahas tentang berbagai jenis blasting.

Berbagai Jenis Blasting  Sesuai Karakteristik dan Kegunaan unik, antara lain:

  1. Sandblasting: Metode ini melibatkan proses pembersihan permukaan dengan menembakkan partikel padat seperti pasir silika, steel grit, atau garnet berukuran Grit 18 – 40 ke permukaan material dengan tekanan tinggi, sehingga terjadi tumbukan dan gesekan. Sandblasting sangat efektif dalam menghilangkan berbagai jenis kontaminan seperti karat, kotoran, jamur, korosi, dan lainnya. Selain itu, sandblasting juga berfungsi untuk membuat permukaan material menjadi kasar, sehingga meningkatkan adhesi cat atau pelapis.
  2. Wetsandblasting: Jenis blasting ini menggunakan teknik yang hampir sama dengan sandblasting, namun melibatkan penambahan air yang mengandung bahan anti-karat. Tujuan dari penambahan air ini adalah untuk mengurangi terbentuknya percikan api dan debu pasir akibat benturan grit dan logam selama proses blasting. Metode ini biasanya diterapkan di ruang produksi yang mudah terbakar atau di mana proses produksi tidak dapat dihentikan.
  3. Grit Blasting: Metode ini mengandalkan biji besi atau partikel besi yang tajam yang disemprotkan ke permukaan yang akan dibersihkan. Meskipun prosesnya sama dengan sandblasting, penggunaan biji besi atau partikel besi ini menghasilkan kualitas permukaan yang lebih baik. Metode ini juga lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan debu.
  4. Bead Blasting: Metode ini melibatkan pembersihan permukaan material dengan menyemprotkan serbuk kaca halus dengan tekanan tinggi. Bead blasting efektif untuk membersihkan endapan kapur, jamur, dan meningkatkan warna nat tanpa merusak permukaan material.
  5. Dry Ice Blasting: Metode ini menggunakan kombinasi udara dan dry ice. Partikel karbon dioksida disemprotkan ke permukaan material dengan kecepatan tinggi, yang efektif dalam menghilangkan kontaminan. Kelebihan dari metode ini adalah sublimasi partikel karbon dioksida, sehingga tidak meninggalkan residu yang perlu dibersihkan.

Alat dan Bahan yang Digunakan untuk Melakukan Blasting

Untuk melaksanakan proses blasting, terdapat berbagai alat dan bahan yang digunakan, antara lain:

  1. Blasting Cabinet: Ini adalah ruangan tertutup dimana proses blasting berlangsung. Desainnya biasanya memungkinkan operator untuk melakukan pekerjaannya dari luar cabinet dan melindungi operator dari debu dan partikel yang mungkin dihasilkan selama proses blasting.
  2. Media Blasting: Media blasting adalah bahan yang digunakan untuk proses blasting. Ini bisa berupa pasir silika, steel grit, garnet (untuk sandblasting), biji atau partikel besi (untuk grit blasting), serbuk kaca (untuk bead blasting), atau dry ice (untuk dry ice blasting).
  3. Alat Pengepakan: Untuk menyiapkan media blasting untuk digunakan, biasanya digunakan alat pengepakan yang mampu mengisi blasting cabinet dengan media blasting yang dibutuhkan.
  4. Perlindungan Diri: Mengingat bahwa proses blasting bisa menciptakan debu dan partikel lainnya, peralatan pelindung diri sangat penting. Ini bisa termasuk masker, sarung tangan, dan pelindung mata.
  5. Compressor: Compressor digunakan untuk menghasilkan tekanan udara yang diperlukan untuk proses blasting. Ukuran dan jenis compressor yang dibutuhkan akan tergantung pada jenis blasting yang digunakan dan ukuran proyek.
  6. Nozzle: Nozzle adalah bagian dari peralatan blasting yang mengarahkan media blasting ke permukaan yang akan dibersihkan. Nozzle biasanya terbuat dari bahan yang tahan lama seperti tungsten karbida atau boron karbida.
  7. Hopper: Ini adalah wadah yang digunakan untuk menampung media blasting sebelum dipompa ke nozzle.

Selain itu, tergantung pada jenis blasting dan lingkungan kerja, mungkin juga dibutuhkan sistem ventilasi atau sistem pengekstrakan debu untuk menjaga kualitas udara selama proses blasting.

Dampak Positif dan Negatif Blasting

Seperti banyak proses teknik lainnya, blasting juga memiliki dampak positif dan negatif. Berikut ini beberapa diantaranya:

Dampak Positif:

  1. Pembersihan Efektif: Blasting merupakan metode yang sangat efektif untuk membersihkan permukaan material. Dapat menghilangkan kotoran, karat, jamur, dan korosi serta bisa merontokkan cat yang sudah rusak atau pudar.
  2. Persiapan Permukaan: Blasting menciptakan profil (kekasaran) pada permukaan metal yang memungkinkan cat dan pelapis lainnya melekat lebih baik. Ini sangat penting dalam banyak aplikasi industri, seperti pembuatan kapal atau pemeliharaan peralatan.
  3. Pengukuran Kekasaran: Beberapa teknik blasting, seperti sandblasting, dapat digunakan untuk mengukur tingkat kekasaran permukaan. Ini penting dalam beberapa aplikasi teknik, seperti untuk memastikan bahwa permukaan logam siap untuk pengecatan atau pelapisan.

Dampak Negatif:

  1. Bahaya Kesehatan: Debu yang dihasilkan selama proses blasting bisa menjadi masalah kesehatan yang serius jika tidak ditangani dengan baik. Debu ini bisa terhirup dan menyebabkan masalah pernapasan atau mata, dan beberapa jenis debu blasting bahkan bisa karsinogenik.
  2. Dampak Lingkungan: Blasting bisa memiliki dampak negatif pada lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Misalnya, debu yang dihasilkan dari proses blasting bisa mencemari air dan tanah. Selain itu, beberapa media blasting, seperti pasir silica, bisa menghasilkan debu yang berbahaya.
  3. Perlindungan dan Keselamatan Kerja: Proses blasting memerlukan tindakan perlindungan dan keselamatan kerja yang baik, termasuk penggunaan peralatan pelindung diri yang sesuai. Jika tidak dilakukan dengan benar, ini bisa menjadi berbahaya bagi pekerja.

Kesimpulan

Blasting adalah metode pembersihan permukaan material yang sangat efektif, sering digunakan dalam berbagai industri seperti pembuatan kapal, perawatan peralatan, dan sistem perpipaan. Teknik ini tidak hanya digunakan untuk membersihkan, tetapi juga untuk merontokkan cat yang sudah rusak atau pudar, serta menciptakan profil kasar pada permukaan metal agar cat dan pelapis lainnya dapat melekat lebih baik.

Ada berbagai jenis blasting, termasuk sandblasting, wetsandblasting, grit blasting, bead blasting, dan dry ice blasting, masing-masing dengan kegunaan dan prosedur sendiri. Meski demikian, blasting harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat memiliki dampak negatif, termasuk risiko kesehatan dan lingkungan jika tidak ditangani dengan baik.

Untuk melaksanakan proses blasting, berbagai alat dan bahan digunakan, seperti blasting cabinet, media blasting, alat pengepakan, perlindungan diri, compressor, nozzle, dan hopper. Bergantung pada jenis blasting dan lingkungan kerja, mungkin juga dibutuhkan sistem ventilasi atau pengekstrakan debu. Keselamatan kerja dan perlindungan lingkungan harus selalu menjadi prioritas saat melakukan proses blasting.